Minggu, 03 Mei 2009

SYECH SITI JENAR

KEMATIAN DIMATA SYECH SITI JENAR

Dunia ini justru bukan alam kehidupan manusia yang sebenarnya. Alam yang sebenarnya adalah setelah kematian. Hidup di dunia ini justru kematian, dan baru setelah manusia meninggalkan jasadnya, maka ia akan memperoleh kehidupan sejati.

Coba kita renungkan tentang hidup dan kehidupan secara mistis. Hidup yang selalu sedih, sengsara, kebingungan dan sejenisnya adalah penjara. Ini bukan hidup di alam kehidupan, melainkan hidup di alam "kematian". Manusia yang demikian terpuruk dalam kematian hidup. Manusia yang terdegrasi nilai, curang, culas, korup, dan sebagainya adalah manusia yang telah mati. Dengan demikian maka di dunia ini telah dihuni manusia "Zombie" (mayat-mayat yang kotor), dengan struktur kehidupan yang mati. Tak sedikit mayat-mayat itu mengejar rezeki yang haram. Tak sedikit pula mayat tersebut berebut kedudukan.

Dalam konteks kematian, Syech Siti Jenar mengajarkan tata cara menjemput maut kepada para wali. Kenapa para wali ini diajarkan ? "Meskipun kamu tahu dan dapat melakukan, tentu kamu akan salah melaksanakan, sebab kamu masih tenggelam dalam kesesatan. Melihat harta duniawi, kamu masih terpikat", demikian ujarnya.

Rasanya kritik Syech Siti Jenar terhadap wali, perlu disikapi dengan arif. Mengapa? sebab jika mayat-mayat busuk bergentayangan ke sana-kemari mencari sesuap nasi, sangatlah tidak pantas jika kita sombong dan arogan. Pelajaran yang kita terima adalah bahwa kita harus menjauhi semua sifat negatif duniawi.
Sudahkah kita koreksi diri kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar