MANFAAT DZIKIR
Firman Allah Ta’ala yang menyebutkan tentang keutamaan berdzikir:
Qur’an Surat Al Baqarah 152
Yang artinya …” maka berdzikirlah ( ingatlah ) padaKu, pasti Akupun ingat padamu”.
Qur’an Surat Ahzab 41
Yang artinya …”Berdzikirlah ( ingatlah ) kepada Allah dengan dzikir yang banyak”.
Qur’an Surat Al – Imran 191
Yang artinya … “Mereka itu sama berdzikir kepada Allah dengan berdiri, duduk dan tidur”.
Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat diatas mengatakan yaitu : “Jangan lepas-lepas dari berdzikir itu, baik di waktu malam dan siang, di daratan atau dilautan, disaat bepergian atau dirumah, dalam keadaan kaya atau miskin, waktu badan sehat atau sakit dan dalam keadaan sunyi atau banyak orang.
Untuk pedoman dari cara berdzikir, Allah Ta’ala berfirman dalam Qur’an Surat A’raf 205 yang artinya yaitu :
“Berdzikirlah ( ingatlah ) pada Tuhanmu dalam hatimu dengan perasaan merendahkan diri dan takut dan tidak terlampau keras mengucapkannya, baik diwaktu pagi dan sore dan janganlah engkau termasuk golongan orang-orang yang lalai”
Rasulullah s.a.w ditanya demikian , ..”Amalan manakah yang paling utama itu ?”. Beliau s.a.w menjawab :
..”Yaitu jikalau engkau mati sedang lidahmu tetap basah dengan berdzikir kepada Allah ‘azza wa jalla”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Thabrani dan Baihaqi)
Sabda Rasulullah s.a.w tentang keutamaan dari majlis dzikir yaitu :
“ Tidak suatu kaumpun yang duduk disuatu majlis yang mereka itu sama mengingat-ingat ( berdzikir ) kepada Allah ‘azza wa jalla, melainkan mereka itu dikerumuni oleh para malaikat, diliputi oleh kerahmatan dan Allah bertutur tentang mereka itu dihadapan malaikat yang ada disisiNya”
(Diriwayatkan oleh Muslim)
Sabda Rasulullah s.a.w tentang keutamaan dari tahlil yaitu :
..”Seutama-utama yang saya ucapkan dan juga yang diucapkan oleh para nabi sebelumku dahulu ialah ucapan : La ilaha illallah wahdahu la syarika lah ( Tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu baginya )”
(Diriwayatkan oleh Tirmidzi)
RAHASIA DARI KEUTAMAAN DZIKIR
Bila kita merenung pada diri sendiri , mengapa dzikir kepada Allah Swt yang sangat ringan dilakukan oleh lidah dan sedikit energi yang diperlukan tetapi sangat utama dan lebih bermanfaat dari sejumlah ibadah-ibadah yang amat sukar dan melelahkan badan ?
Sebenarnya tidak patut menyelidiki tentang ini, melainkan dengan ilmu penyingkapan tabir yaitu Ketuhanan , juga mengingat kadar dari tiap orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala itu dalam ilmu pergaulan dalam masyarakat.
Firman Allah Ta’ala yang menyebutkan tentang keutamaan berdzikir:
Qur’an Surat Al Baqarah 152
Yang artinya …” maka berdzikirlah ( ingatlah ) padaKu, pasti Akupun ingat padamu”.
Qur’an Surat Ahzab 41
Yang artinya …”Berdzikirlah ( ingatlah ) kepada Allah dengan dzikir yang banyak”.
Qur’an Surat Al – Imran 191
Yang artinya … “Mereka itu sama berdzikir kepada Allah dengan berdiri, duduk dan tidur”.
Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat diatas mengatakan yaitu : “Jangan lepas-lepas dari berdzikir itu, baik di waktu malam dan siang, di daratan atau dilautan, disaat bepergian atau dirumah, dalam keadaan kaya atau miskin, waktu badan sehat atau sakit dan dalam keadaan sunyi atau banyak orang.
Untuk pedoman dari cara berdzikir, Allah Ta’ala berfirman dalam Qur’an Surat A’raf 205 yang artinya yaitu :
“Berdzikirlah ( ingatlah ) pada Tuhanmu dalam hatimu dengan perasaan merendahkan diri dan takut dan tidak terlampau keras mengucapkannya, baik diwaktu pagi dan sore dan janganlah engkau termasuk golongan orang-orang yang lalai”
Rasulullah s.a.w ditanya demikian , ..”Amalan manakah yang paling utama itu ?”. Beliau s.a.w menjawab :
..”Yaitu jikalau engkau mati sedang lidahmu tetap basah dengan berdzikir kepada Allah ‘azza wa jalla”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Thabrani dan Baihaqi)
Sabda Rasulullah s.a.w tentang keutamaan dari majlis dzikir yaitu :
“ Tidak suatu kaumpun yang duduk disuatu majlis yang mereka itu sama mengingat-ingat ( berdzikir ) kepada Allah ‘azza wa jalla, melainkan mereka itu dikerumuni oleh para malaikat, diliputi oleh kerahmatan dan Allah bertutur tentang mereka itu dihadapan malaikat yang ada disisiNya”
(Diriwayatkan oleh Muslim)
Sabda Rasulullah s.a.w tentang keutamaan dari tahlil yaitu :
..”Seutama-utama yang saya ucapkan dan juga yang diucapkan oleh para nabi sebelumku dahulu ialah ucapan : La ilaha illallah wahdahu la syarika lah ( Tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu baginya )”
(Diriwayatkan oleh Tirmidzi)
RAHASIA DARI KEUTAMAAN DZIKIR
Bila kita merenung pada diri sendiri , mengapa dzikir kepada Allah Swt yang sangat ringan dilakukan oleh lidah dan sedikit energi yang diperlukan tetapi sangat utama dan lebih bermanfaat dari sejumlah ibadah-ibadah yang amat sukar dan melelahkan badan ?
Sebenarnya tidak patut menyelidiki tentang ini, melainkan dengan ilmu penyingkapan tabir yaitu Ketuhanan , juga mengingat kadar dari tiap orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala itu dalam ilmu pergaulan dalam masyarakat.
Bahwasannya yang dapat membekas dan berkesan serta bermanfaat itu ialah dzikir secara tetap dan berlangsung terus – menerus dan disertai dengan kehadiran hati.
Adapun cara berdzikir yang dilakukan dengan lidah, sedangkan hatinya senantiasa lalai dan lengah maka hal demikian sangat sedikit manfaat yang dapat diperolehnya. Bahkan sebenarnya yang terpenting ialah menghadirkan hati beserta Allah Ta’ala dengan cara tetap dan langsung ataupun tidak langsung, cukuplah kalau kehadiran bersama Allah Ta’ala dilakukan pada waktu-waktu yang dilaluinya. Hal ini harus lebih didahulukan, lebih diutamakan dan lebih diperhatikan dalam semua peribadatan. Bahkan dengan cara demikian segala macam peribadatan itu dapat dinamakan mulia dan merupakan puncak dari buahnya ibadah secara amaliah.
Oleh sebab itu berdzikir itu ada permulaannya dan ada pula akhirnya. Permulaannya yaitu ketenangan dan kecintaan dan akhirnya ialah ketenangan dan kecintaan yang dapat menjelma dan timbul dari dirinya. Tetapi semuanya yang dituju adalah ketenagan dan kecintaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar